Pemberitahuan:

Kepada para peserta Design Blog BEM UIN Suska, terakhir tanggal 13 November 2013.

Rabu, 13 November 2013

Presiden Terpilih BEM UIN SUSKA Riau 2013

Saidan terpilih menjadi Presiden Badan Eksekutiv Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Islam (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Pekanbaru. Ia merupakan mahasiswa Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Jurusan Ekonomi Islam.

Saidan yang berpasangan dengan wakilnya Wahyu, mahasiswa Fakultas Tarbiah dan Kegutuan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) menang dengan menyingkirkan tiga pasangan calon lainya. Mereka memperoleh sebanyak 2.441 suara dari 5.449 pemilih.


Menurut Ketua Pemilihan Raya Mahasiswa (Permira) Gigih Mei Indrayana, terpilihnya Saidan-Wahyu adalah hasil demokrasi mahasiswa. Dijelaskanya, pemilihan dilakukan secara langsung dengan dilakukan pencontrengan pada pasangan calon.

"Penentuan terpilih sudah dilakukan kemaren dalam rapat pleno. Dan ditetapkan sebagai pemenang adalah pasangan nomer irut dua Saidan dan Wahyu," jelasnya.

Untuk pelantikan sendiri, menurut Gigih akan dilakukan nanti setelah terbentuk susunan kabinet, dan itu tidak ada lagi wewenang Panitia Pemira. Misalkan memberikan batasan waktu untuk pembentukan kabinet tersebut.

"Kita tidak memiliki wewenang disana bang. Tetapi presiden terpilih sudah harus membentuk kabinet sebelum dilaksanakanya kangres. Karena disana nanti berkumpul pengurus baru dan juga defisioner. Maka sudah harua terbentuk sebelum itu," tegasnya. "Tetapi ketetapan waktu kongres belum ada," tambahnya.

Selasa, 12 November 2013

Badan Eksekutif Mahasiswa Sumber Inspiratif

Sebagian mahasiswa yang tidak mengerti sering salah mengartikan bahwa Badan Eksekutif  Mahasiswa adalah sarana untuk unjuk gigi bagi aktivis-aktivis yang mampu mengeluarkan pendapat mereka atas ketidaksenangan turunnya kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh petinggi-petinggi yang ada di universitas mereka. Banyak mahasiswa yang menganggap bahwa mengikuti sebuah organisasi tidaklah begitu penting, buruknya lagi banyak yang menganggap bahwa organisasi hanya akan menghabiskan waktu santai mereka atau menghabiskan waktu mereka untuk mengerjakan tugas perkuliahan. Sebagian besar mahasiswa menganggap bahwa mereka hanya wajib untuk datang ke kampus,mengikuti perkuliahan, mendapatkan IP ( Indeks Prestasi) yang tinggi dan kembali ke kampung halaman untuk mencari kerja. Tidak dipungkiri bahwa hal tersebut penting, tapi jika kita bisa melihat lebih luas dengan fikiran yang jernih, peluang-peluang akan  lebih terbuka lebar jika mahasiswa memlilih mengikuti organisasi-organisasi kemahasiswaan sebagai ajang peningkatan softskill dan juga penambah pengalaman.


Jika masih banyak yang belum yakin, mari kita telaah lebih dekat. apa itu BEM ? secara garis besar BEM ialah lembaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif). Dipimpin oleh ketua atau presiden BEM yang dipilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya. Mahasiswa yang masuk BEM bukanlah mahasiswa yang turun ke jalan untuk menyatakan aksi penolakan atas apapun yang mereka tidak senangi dengan anarkis. Mahasiswa BEM adalah mahasiswa yang “luar biasa” dalam segi positif, pejuang masa depan yang memiliki akhlak mulia,budi pekerti yang baik, mengutamakan visi yang telah dijunjung yaitu  meningkatan peran mahasiswa sebagai control sosial yang pro rakyat. Memberikan aspirasi-aspirasi dengan baik dan menggunakan cara yang terdidik seperti halnya mahasiswa cendikiawan itulah Mahasiswa BEM .

Sekali lagi ditegaskan, bahwa BEM bukanlah wadah untuk mahasiswa menyampaikan aspirasi dan ketidaksenangan mereka dengan cara “DEMONSTRASI”  atau hanya mahasiswa yang ikut-ikut organisasi untuk menyibukkan diri dengan ikut menyuarakan “Hidup Mahasiswa!” dijalan-jalan dan membuat kerusuhan serta ketidaknyamanan masyarakat tanpa mengerti arti organisasi itu sendiri.

Mahasiswa yang terlibat dalam BEM adalah mahasiswa yang akan menjadi pemimpin yang berpengaruh di masa depan. Yang menjadikan BEM sebagai inspirasi untuk dapat meningkatkan kualitas bangsa dan menjadikan diri sebagai contoh dimasyarakat. Bertolak pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. BEM ikut andil untuk menyuarakan kepentingan rakyat. Bukan hanya itu fungsi BEM mulai dari melayani mahasiswa, atau hanya sekadar menyalurkan minat dan bakat mahasiswa. Jika aksi seakan-akan sudah mendarah daging dengan BEM, sesungguhnya hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari kegiatan BEM itu sendiri tapi  bukan aksi-aksi yang anarkis melainkan aksi-aksi yang penuh dengan edukasi. Mahasiswa yang peduli terhadap sesama, akan memilih BEM sebagai tempatnya ‘berekspresi dan menjadi sumber inspirasi’. Jadi ubahlah pandangan terhadap orang-orang yang ada di BEM, mereka tidak jauh berbeda dengan mahasiswa lain. Jika mungkin selama ini sering terlihat aksi-aksi yang tidak menyenangkan, cobalah untuk menganalisis terlebih dahulu tanpa mengambil kesimpulan negative.

Oknum-oknum berpemikiran sempit menyebut BEM musuh abadi, padahal setiap kabinet berbeda karakter dan kepengurusan. Orang yang sinis akan mengatakan demonstrasi “gak ada kerjaan”, tapi siapa yang sesungguhnya tidak ada kerjaan? Orang pragmatis akan berfikir kegiatan BEM tidak penting, namun apa yang sudah dilakukannya untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini? (Sumber: Edukasi.kompasiana)

Marilah memperbaiki diri, dengan keyakinan dapat mewujudkan BEM kearah yang lebih maju lagi, dengan VISI dan MISI yang telah terstruktur dengan baik oleh Universitas Islam Negeri Riau. Setelah membaca artikel diatas, Siapa yang tidak ingin bergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa?

Minggu, 10 November 2013

Seminar Teknopreneurship, "Optimalkan Gadget Anda dengan Berbisnis Online"

Salam Mahasiswa!!
Siapa yang tidak tahu apa itu gadget, dan bisnis online?
Dewasa ini kalimat tersebut sudah akrab di telinga para masyarakat luas, baik itu di kalangan mahasiswa sendiri. Kali ini BEM UIN Suska Riau akan mengadakan seminar mengenai Teknopreneurship, yaitu seminar yang akan membahas bagaimana kita akan mendapatkan peluang usaha dalam pemakaian gadget beserta bisnis online nya.


Sudah pasti akan banyak ilmu yang akan kita dapati di seminar kali ini. Untuk itu ikutilah Seminar Teknoprenuership yang ditaja oleh Kementrian Riset dan Teknologi BEM UIN Suska Riau. Yang akan di adakan:

Waktu      : 16 November 2013. Pukul 08.00 - Selesai
Tempat     : Aula Rektorat UIN SUSKA RIAU Lantai V
Investasi   :  Rp. 10.000/net
Fasilitas    : -Sertifikat
                  - Snack
                  - Ilmu dan Teman baru
Pemateri   : Benny Suka Negara, ST., MT

Info lebih lanjut hubungi 085265562176 / 085265508224

Sabtu, 02 November 2013

Lomba Design Blog - BEM UIN SUSKA

Dalam rangka untuk menunjang kreatifitas dari seluruh mahasiswa UIN SUSKA maka kami dari BEM UIN SUSKA akan mengadakan Lomba Design Blog. Perlombaan ini merupakan salah satu dari program kerja Kementrian Riset dan Teknologi pada tahun 2013.


Pada perlombaan Design Blog ini dilaksanakan secara ONLINE mulai dari tanggal 24 Oktober - 13 November 2013.

Penilaian yang dilakukan adalah :
1. Design blog ( kombinasi warna , header, footer )
2. Tampilan menu dan sub menu
3. Wiget/toolbar yang ditampilkan
4. Artikel

Untuk keterangan lebih jelas silahkan download file syarat dan ketentuan lomba serta formulir pendaftaranya disini


Selamat berlomba ria... tunjukkan design terbaikmu !!!!!


UIN SUSKA Mengajar Jilid 2

Mahasiswa merupakan salah satu tonggak perubahan di masyarakat. Seperti kata Bung Karno, mahasiswa adalah ‘agent of change’ atau agen dari perubahan. Dan berdasarkan Tridarma perguruan tinggi, 2 poinnya ialah pendidikan dan pengabdian masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan adanya suatu gerakan yang memberdayakan mahasiswa untuk mau berkontribusi dan turun ke masyarakat, baik itu dalam hal sosial masyarakat maupun pendidikan.


Sesuai dengan sistem kabinet BEM UIN SUSKA tahun ini, oleh karena itu kami berusaha untuk menjalin persahabatan dengan masyarakat serta berbaur bersama masyarakat, baik itu masyarakat di lingkungan kampus, maupun di luar kampus. Meski gerakan ini mengangkat kata “Mengajar” tapi bukan berarti, kami hanya memfokuskan kepada mengajar di sekolah. Seyogyanya, mengajar itu tidak hanya aktivitas antara guru dan murid, tetapi membangun dan bekerja sama dengan masyarakat, serta berinteraksi dengan lingkungan, juga merupakan proses belajar serta mengajar.

Gerakan UIN SUSKA Mengajar ini kami beri tema ‘langkah kecil untuk perubahan besar’. Kami mengambil tema tersebut karena, meski apa yang akan kami lakukan untuk desa yang kami bina tidaklah terlalu mewah dan berlebihan, hanya beberapa gerakan kecil tetapi nyata yang semoga akan membawa perubahan yang besar untuk desa tersebut.

Mahasiswa yang terjun di dalam gerakan ini terdiri dari panitia dan relawan muda. Yang mana, panitia merupakan koordinator dari kegiatan ini dan relawan muda adalah mereka yang menjadi pesertanya. Para penggerak UIN SUSKA Mengajar ini seluruhnya merupakan mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang dipilih melalui rangkaian seleksi. Proses seleksi para penggerak UIN SUSKA Mengajar ini, yaitu : tahap seleksi berkas, tahap wawancara, dan tahap pelatihan, dan teruntuk relawan mudanya, akan diadakan pula seleksi tahap simulasi mengajar. Pada tahap pelatihan merupakan tahap pembekalan bagi seluruh penggerak UIN SUSKA Mengajar yang turun dan berkontribusi terhadap kegiatan ini.

Sejarah UIN SUSKA RIAU


Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau yang dalam bahasa Inggris adalah State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau merupakan hasil pengembangan/ peningkatan status pendidikan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru yang secara resmi dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2005 tanggal 4 Januari 2005 tentang Perubahan IAIN Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru menjadi UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan diresmikan pada 9 Februari 2005 oleh Presiden RI, Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai tindak lanjut perubahan status ini, Menteri Agama RI menetapkan Organisasi dan Tata kerja UIN Suska Riau berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005 tanggal 4 April 2005.

Institut Agama Islam Negeri Sulthan Syarif Qasim (IAIN Susqa) Pekanbaru sebagai cikal bakal UIN Suska Riau , didirikan pada tanggal 19 September 1970 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 194 Tahun 1970. Institut ini diresmikan berdirinya oleh Menteri Agama Republik Indonesia K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 19 September 1970 berupa penandatanganan piagam dan pelantikan Rektor yang pertama, Prof. H. Ilyas Muhammad Ali.

IAIN Susqa ini pada mulanya berasal dari beberapa Fakultas dari Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta yang kemudian dinegerikan, yaitu Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Riau di Pekanbaru, Fakultas Syariah Universitas Islam Riau di Tembilahan, dan Fakultas Ushuluddin Mesjid Agung An-Nur Pekanbaru.

Dengan persetujuan Pemerintah Daerah, maka Institut Agama Islam Negeri Pekanbaru ini diberi nama dengan Sulthan Syarif Qasim, yaitu nama Sulthan Kerajaan Siak Sri Indrapura ke-12 atau terakhir, yang juga nama pejuang nasional asal Riau. Pengambilan nama ini mengingat jasa-jasa dan pengabdian beliau terhadap negeri, termasuk di bidang pendidikan.

IAIN Susqa Pekanbaru ini mengambil tempat kuliah pada mulanya di bekas sekolah Cina di Jl. Cempaka, sekarang bernama Jl. Teratai, kemudian dipindahkan ke masjid Agung An-Nur. Lalu pada tahun 1973, barulah IAIN Susqa menempati kampus Jl. Pelajar (Jl. K.H. Ahmad Dahlan sekarang). Bangunan pertama seluas 840 m2 yang terletak di atas tanah berukuran 3,65 Ha dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah dan diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau, Arifin Achmad, pada tanggal 19 Juni 1973.

Ketika didirikan, IAIN Susqa hanya terdiri atas tiga Fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari’ah, dan Fakultas Ushuluddin. Namun sejak tahun 1998, IAIN Susqa mengembangkan diri dengan membuka Fakultas Dakwah. Fakultas ini didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 104 Tahun 1998 tanggal 24 Pebruari 1998. Fakultas ini pada mulanya berasal dari Jurusan Dakwah yang ada pada Fakultas Ushuluddin. Pada tahun 1997 telah berdiri pula Program Pascasarjana/PPs IAIN SUSQA Pekanbaru.

Keinginan untuk memperluas bidang kajian di IAIN Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru muncul melalui Seminar Cendikiawan Muslim (1985), Seminar Budaya Kerja dalam Perspektif Islam (1987), dan dialog ulama serta cendikiawan se-Propinsi Riau. Tiga tahun berturut-turut (1996, 1997, 1998) melahirkan rekomendasi: Agar IAIN Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru membuka program studi baru (umum). Melalui keputusan rapat senat IAIN Susqa tanggal 9 September 1998 yang menetapkan perubahan status IAIN Susqa menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, maka dilakukan persiapan secara bertahap. Mulai pada tahun akademik 1998/1999 telah dibuka beberapa program studi umum pada beberapa fakultas, seperti program studi Psikologi pada Fakultas Tarbiyah, program studi Manajemen dan Manajemen Perusahaan pada Fakultas Syari’ah, dan program studi Ilmu Komunikasi pada Fakultas Dakwah. Pada tahun akademik 1999/2000 IAIN telah pula membuka Program Studi Teknik Informatika. Satu tahun kemudian, tepatnya tahun akademik 2000/2001, dibuka pula Program Studi Teknik Industri. Kedua program studi terakhir ini untuk sementara ditempatkan di bawah administrasi Fakultas Dakwah.

Pada tahun akademik 2002/2003 program studi umum yang ada pada fakultas di atas dan ditambah beberapa program studi baru, ditingkatkan menjadi fakultas yang berdiri sendiri. Fakultas-fakultas tersebut adalah Fakultas Sains dan Teknologi dengan Jurusan/Program Studi Teknik Informatika, Teknik Industri, Sistem Informasi, dan Matematika; Fakultas Psikologi dengan Jurusan/Program Studi Psikologi; Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial dengan Program Studi Manajemen, Akuntansi dan Manajemen Perusahaan Diploma III; dan Fakultas Peternakan dengan program studi Ilmu Ternak dengan konsentrasi Teknologi Produksi Ternak, Teknologi Hasil Ternak dan Teknologi Pakan dan Nutrisi.

Dengan demikian, pada tahun akademik 2002/2003, IAIN Susqa sebagai persiapan UIN SUSKA Riau telah mempunyai 8 fakultas, yaitu: Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Peternakan.

Peningkatan status IAIN menjadi UIN dimaksudkan untuk menghasilkan sarjana muslim yang mampu menguasai, mengembangkan, dan menerapkan ilmu ke-Islaman, ilmu pengetahuan dan teknologi secara intergral, sekaligus menghilangkan pandangan dikhotomi antara ilmu keislaman dan ilmu umum.

Pengembangan UIN Suska Riau tidak hanya dilakukan pada bidang akademik semata, seperti melalui pembukaan fakultas-fakultas dan program-program studi baru, tapi juga diarahkan pada pengembangan di bidang fisik, sarana, dan prasarana. Dewasa ini UIN Suska telah mempunyai lahan kampus seluas 84,15 Ha yang terdiri atas 3,65 Ha di Jl. K.H. Ahmad Dahlan dan 80,50 Ha di Km. 15 Jl. Soebrantas Simpangbaru Panam Pekanbaru.

Lahan kampus di Km 15 Jl. H.R. Soebrantas tersebut dibebaskan pada tahun 1981/1982 mulanya seluas 60 Ha dan diperluas pada tahun 2003-2006 menjadi 80,50 Ha. Pada tahun 1995/1996 pembangunan fisik dilahan ini telah dimulai dan telah berhasil membangun gedung seluas 5.760 m2 untuk 70 lokal ruang kuliah.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005 UIN Suska memiliki 8 fakultas, yaitu: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, dan fakultas Pertanian dan Peternakan.

Sejak berdirinya IAIN Susqa sampai menjadi UIN SUSKA  hingga sekarang ini telah beberapa kali mengalami pergantian pimpinan, sebagai berikut :

No Nama Periode
1. Prof. H. Ilyas Muh. Ali 1970 – 1975
2. Drs. H. A. Moerad Oesman 1975 – 1979
3. Drs. Soewarno Ahmady 1979 – 1987
4. Drs. H. Yusuf Rahman, MA 1987 – 1996
5. Prof. Dr. H. Amir Luthfi 1996 – 2005
6. Prof. Dr. H. M. Nazir 2005 – sekarang

Sumber

Copyright @ 2013 BEM UIN SUSKA Riau - Kabinet Inspirasi. Designed by Templateism | Edited by Ahmad Raziq , Iqbal Aulia